- Back to Home »
- SASTRA »
- Cinta yang Abadi
Keheningan malam yang sepi sunyi
Terdengar sisa-sisa air hujan yang turun merintih dari atap
Dan sayup-sayup suara jangkrik yang lirih
Menyelimuti angin yang berlarian beserta rembulan
Ku tatap tembok tua bekas gempa yang berdiri rapuh
Memikirkan perjalanan nasib hamba yang hina
Berlumuran cacat luka yang tak bermuara
Tak ada daya terlampau mengetahui arah depan
Ku pandangi kau dari kejauhan
Tak sampai pandanganku menembusnya
Hanya harapku kau selalu dalam lindungaNya
Menjaga selalu anugrah cinta
Menyatu dalam raga, cinta dan hati
Indah, jadilah lebih indah dan selalu indah
Sungguh indah, berawal indah berakhir indah
Mensyukuri anugrah yang selalu bergelimang
Bersatu, berseru, menuju suatu waktu
Bersama selalu…..
Aku, dirimu dan masa depan
Tak terkikis waktu
Selalu menatap keabadian cinta
Tak mudah rapuh dan termakan hujatan.