Archive for November 2009
Rajutan kembali
By : Muhammad ZamroniKau terdiam aku terdiam
Tak terhembus secuil suara pun ke udara
Hanya sedikit pandangan kusam
Membentang sebuah kehampaan
Mempenjarakanku, menyiksaku
Apa kau menganggapku
Seperti apa yang ku pikIr padamu
Tampilan wajah terlipat amat
Senyum hangat tak mencuat
Memulainya membicarakan apa sebenarnya perkara
Hingga timbul benih ketidaknyamanan
Hampir lari bersama duri-duri
Mengencam rajutan bunga bersemi
Jalan tiba bersama sebuah asa
Membenahi kembali, bersama lagi
Itu seketsa yang pasti ada
Sebuah bumbu pencita rasa
Makin sedap lalu berjaya
Tak terhembus secuil suara pun ke udara
Hanya sedikit pandangan kusam
Membentang sebuah kehampaan
Mempenjarakanku, menyiksaku
Apa kau menganggapku
Seperti apa yang ku pikIr padamu
Tampilan wajah terlipat amat
Senyum hangat tak mencuat
Memulainya membicarakan apa sebenarnya perkara
Hingga timbul benih ketidaknyamanan
Hampir lari bersama duri-duri
Mengencam rajutan bunga bersemi
Jalan tiba bersama sebuah asa
Membenahi kembali, bersama lagi
Itu seketsa yang pasti ada
Sebuah bumbu pencita rasa
Makin sedap lalu berjaya
Tag :
SASTRA,
Cinta yang Abadi
By : Muhammad ZamroniKeheningan malam yang sepi sunyi
Terdengar sisa-sisa air hujan yang turun merintih dari atap
Dan sayup-sayup suara jangkrik yang lirih
Menyelimuti angin yang berlarian beserta rembulan
Ku tatap tembok tua bekas gempa yang berdiri rapuh
Memikirkan perjalanan nasib hamba yang hina
Berlumuran cacat luka yang tak bermuara
Tak ada daya terlampau mengetahui arah depan
Ku pandangi kau dari kejauhan
Tak sampai pandanganku menembusnya
Hanya harapku kau selalu dalam lindungaNya
Menjaga selalu anugrah cinta
Menyatu dalam raga, cinta dan hati
Indah, jadilah lebih indah dan selalu indah
Sungguh indah, berawal indah berakhir indah
Mensyukuri anugrah yang selalu bergelimang
Bersatu, berseru, menuju suatu waktu
Bersama selalu…..
Aku, dirimu dan masa depan
Tak terkikis waktu
Selalu menatap keabadian cinta
Tak mudah rapuh dan termakan hujatan.
Terdengar sisa-sisa air hujan yang turun merintih dari atap
Dan sayup-sayup suara jangkrik yang lirih
Menyelimuti angin yang berlarian beserta rembulan
Ku tatap tembok tua bekas gempa yang berdiri rapuh
Memikirkan perjalanan nasib hamba yang hina
Berlumuran cacat luka yang tak bermuara
Tak ada daya terlampau mengetahui arah depan
Ku pandangi kau dari kejauhan
Tak sampai pandanganku menembusnya
Hanya harapku kau selalu dalam lindungaNya
Menjaga selalu anugrah cinta
Menyatu dalam raga, cinta dan hati
Indah, jadilah lebih indah dan selalu indah
Sungguh indah, berawal indah berakhir indah
Mensyukuri anugrah yang selalu bergelimang
Bersatu, berseru, menuju suatu waktu
Bersama selalu…..
Aku, dirimu dan masa depan
Tak terkikis waktu
Selalu menatap keabadian cinta
Tak mudah rapuh dan termakan hujatan.
Tag :
SASTRA,
Aura dan Cinta
By : Muhammad ZamroniDetak jantungku terpacu kencang
Seluruh tubuhku terasa bergetar
Terasa kaki ini sulit untuk melangkah
Terpatung rasa karena dirimu
Kutatap kedua bola mata indahmu
Tak akan ku lepas tatapan itu
Begitu sulit mengalihkanya
Dunia penuh dengan mutiara hijau
Membuat sejuk kalbu terpancar
Belum pernah ada sebelumya
Hanya engkaulah satu-satunya yang ku punya
Membuat hati ini tak berdaya
Menguatkanku senantiasa
Sudah ku mantapkan hati ini
Tak ada lagi satu keraguan pun
Kaulah bidadari dari surga itu
Untukku dan bersamamu
Perjuangan besar, ku pertahankan
Tak ada kata tuk tidak melawan
Bersama sel-sel dan aliran darahku
Menyertaiku bersatu selalau
Untuk mendapatkan itu……..
Seluruh tubuhku terasa bergetar
Terasa kaki ini sulit untuk melangkah
Terpatung rasa karena dirimu
Kutatap kedua bola mata indahmu
Tak akan ku lepas tatapan itu
Begitu sulit mengalihkanya
Dunia penuh dengan mutiara hijau
Membuat sejuk kalbu terpancar
Belum pernah ada sebelumya
Hanya engkaulah satu-satunya yang ku punya
Membuat hati ini tak berdaya
Menguatkanku senantiasa
Sudah ku mantapkan hati ini
Tak ada lagi satu keraguan pun
Kaulah bidadari dari surga itu
Untukku dan bersamamu
Perjuangan besar, ku pertahankan
Tak ada kata tuk tidak melawan
Bersama sel-sel dan aliran darahku
Menyertaiku bersatu selalau
Untuk mendapatkan itu……..
Tag :
SASTRA,
Senyum Kecil Itu
By : Muhammad ZamroniSenyummu tak terhapus dalam benakku
Terlintas malaikat menyertaimu
Sayap-sayapmu yang terkembang
Meneduhkan hati yang telah lama gersang
Lambaian damai perangai suci
Beserta kitab-kitab warna kuning yang melingkupi
Bertebaran keindahan yang bermekaran
Terhinggap kupu-kupu melantunkan Al-qur’an
Cahaya kecil itu tak padam untuk selamanya
Meski kadang tembok-tembok tua menghalangi sinarnya
Selalu ku coba melihat keagungan dan merasakanya
Dalam pagar-pagar besi yang melindunginya
Semua menjadi tanpa duka dan luka
Menemani langkahku menuju karya dan menyapa dunia
Pecah semua batu karang rintangan
Terubah sungguh dalam senyum keoptimisan.
Mampukah untuk selalu berjalan?
Terlintas malaikat menyertaimu
Sayap-sayapmu yang terkembang
Meneduhkan hati yang telah lama gersang
Lambaian damai perangai suci
Beserta kitab-kitab warna kuning yang melingkupi
Bertebaran keindahan yang bermekaran
Terhinggap kupu-kupu melantunkan Al-qur’an
Cahaya kecil itu tak padam untuk selamanya
Meski kadang tembok-tembok tua menghalangi sinarnya
Selalu ku coba melihat keagungan dan merasakanya
Dalam pagar-pagar besi yang melindunginya
Semua menjadi tanpa duka dan luka
Menemani langkahku menuju karya dan menyapa dunia
Pecah semua batu karang rintangan
Terubah sungguh dalam senyum keoptimisan.
Mampukah untuk selalu berjalan?
Tag :
SASTRA,