Archive for Oktober 2009

KERAPUHAN

By : Muhammad Zamroni
Aku ingin membahagiakanmu
Aku kagum dengan dirimu
Tingkah santun dan kebaikan
Pancarkan sinar kebahagiaan

Tapi kadang aku berfikir
Aku takut mengecewakanmu
Aku tak rela jika kamu sengsara
Pada orang yang membuatmu luka

Mungkin aku menyakitimu
Mungkin juga kamu kecewa
Ketika kita jarang bertemu
Dan tak pernah lempar suara

Aku tak tahu bagaimana sebenarnya diriku
Kesalahpahaman dan kecurigaan
Seakan tak henti-hentinya menghampiri kita
Ini semua sudah kehendakNya
Kamu pantas untuk orang yang lebih sempurna.


10-07-09 (19:04)
Tag : ,

ANAK JALANAN DAN PENDIDIKAN

By : Muhammad Zamroni
Pendidikan adalah sistem untuk meningkatkan kualitas hidup dan pengetahuan manusia dalam segala bidang kehidupan. Sedangkan menurut Undang-Undang sistem pendidikan Nasional tahun 2003 ( UU RI NO.20 Th.2003, Bab I, Pasal 1:1 ), pendidikan di definisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan saran belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya , masyarakat, bangsa dan negara. Dewasa ini untuk menilai maju atau tidaknya suatu negara salah satunya yaitu dengan tolok ukur pendidikan, apabila semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara berarti semakin maju juga negara tersebut. Tetapi kenyataan saat ini sangat ironis sekali, betapa dulunya negara Indonesia berhasil mengirim warganya untuk mejadi pengajar di negara tetangga di Asia Tenggara. Tetapi Sekarang ini justru yang terjadi adalah kebalikanya. Keadaan tersebut menunjukan betapa lambatnya pengembangan kualitas pendidikan di negara ini.
Dalam agama islam, pendidikan merupakan suatu kewajiban bagi semua manusia. Seperti dalam sebuah hadits “ menuntut ilmu itu wajib bagi semua orang muslim baik laki-laki maupun perempuan “. Pendidikan merupakan hak setiap warga negara sesuai dengan yang disebutkan dalam UUD 1945 yaitu pasal 31 yang menyebutkan : “ (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran ; (2) setiap warga wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya ; (3) pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sisdiknas yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-Undang ; (4) negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan Nasional ; (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”
Di satu sisi, pemerintah dengan gencar-gencarnya merealisasikankan anggaran pendidikan 20% atau sekitar 224 triliun lebih untuk tahun ini dan wajar ( wajib belajar ) 9 tahun, namun di sisi lain, anak atau siswa putus sekolah masih cukup banyak meskipun ada pengurangan jumlah pertahunnya. Misalnya pada tahun 2008 mencapai 596.511 (2,12 %) dan pada tahun 2009 mencapai 572.908 (2,06 %). Fenomena seperti ini menunjukan perlu adanya keseriusan yang lebih maksimal lagi oleh pemerintah dalam menangani siswa yang putus sekolah ataupun yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam pengambilan kebijakan pendidikan, pemerintah harus benar-benar mampu menampung kepentingan dan meringankan beban masyarakat kelas bawah. Sehingga pendidikan benar-benar bisa di rasakan oleh semua lapisan sekalipun kelas yang paling bawah.
Bagi masyarakat lapisan bawah, pendidikan sangat penting bagi kelangsungan hidup dan masa depan anak-anaknya. Karena orang tua tersebut ingin agar anak-anaknya bisa lebih baik taraf hidupnya dan bisa mengangkat kehidupan keluarganya dari kungkungan keterbatasan dan kemiskinan. Akan tetapi jika pendididkan semakin mahal dan masih adanya sistem pendidikan yang diskriminatif. Maka tidak sedikit masyarakat kelas bawah lebih menyuruh anak-anaknya untuk bekerja dari pada menuntut ilmu. Banyak kita jumpai banyak anak-anak jalanan dan para pengamen-pengamen yang notabene masih anak-anak di bawah umur yang seharusnya berada di bangku sekolah sekolah serta tertawa riang dalam permainan bersama teman-temanya tetapi mereka malahan di tuntut untuk bekerja meminta-minta ataupun mengamen yang biasanya beroperasi di tempat-tempat umum seperti pasar, sekitar lampu merah, halte, stasiun, tempat wisata dan lainya. mereka separti sangat senang dalam menjalani kesibukaan keseharianya tersebut meskipun harus tersengat panasnya terik matahari dan kehujanan hanya untuk mendapatkan sedikit rupiah dari belas kasihan seseorang. Masih banyak lagi sebab serta alasan yang melatarbelakangi mereka lebih suka meminta-minta atau mengais rizki dari mengamen dari pada menuntut ilmu, seperti : tidak punya biaya, menanggung beban keluarga, dan bahkan mereka malas untuk belajar (faktor lingkungan). Hal ini berarti kontras dengan harapan pemerintah untuk mencerdaskan rakyat Indonesia.
Rendahnya pendidikan anak jalanan jika tidak di atasi secara serius maka akan menimbulkan masalah-masalah baru di kemudian hari. Mental-mental yang sekarang mereka miliki ( suka meminta-minta dan mengharap belas kasihan orang lain ) akan di wariskan kepada genereasi mereka yang selanjutnya sehingga jumlah mereka akan semakin banyak. Seiring berjalanya waktu anak-anak jalanan tersebut pun berkembang dewasa, Kerasnya beban hidup yang mereka hadapi dan himpitan ekonomi yang begitu mencekik suatu ketika akan mendorong mereka untuk menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang separti melakukan pencurian, perampokan, penodongan dan lain-lain. Tak jarang juga mereka “patungan” untuk membeli minuman keras, untuk menghilangkan masalah-masalah mereka (tutur mereka) padahal itu adalah semu atau hanya menghilangkan masalah hanya seketika saja. Kurangnya pengetahuan agama akan menjadikan mereka sering berbuat sesuatu yang dilarang oleh agama . kurangnya skill yang mereka miliki akan membuat mereka kesulitan dalam mencari pekerjaan karena akan tersingkirkan oleh pesaing-pesaing pasar lainya sehingga akan mendorong munculnya kaum-kaum pengangguran. Sehingga semua ini membutuhkan kerja maksimal pemerintah dengan berbagai kebijakannya serta dukungan dari semua masyarakat yang selalu ikut mengawasi kebijakan-kebijakan yang di ambil pemerintah. sehingga bangsa ini akan di segani oleh bangsa lain sebagai bangsa yang memiliki kualitas pendidikan yang tinggi dan patut di perhitungkan dalam kancah internasional. Wallahua’lam…………..
Tag : ,

BERCERMIN DARI SEORANG KARTINI

By : Muhammad Zamroni
Di Era globalisasi seperti saat ini, perbedaaan gender tidak lagi begitu dipermasalahkan,tidak ada lagi perbedaan antara wanita dan pria, kalau jaman dahulu, seorang wanita harus duakan, akan tetapi saat ini baik pria maupun wanita mempunyai hak yang sama untuk berkarya dan berprestasi. Di hari ini tanggal 21 april adalah sebagai hari kartini yang biasanya di makanai sebagai hari untuk mengenag kegigihan seorang kartini yang tanpa lelah memperjuangkan kaum wanita agar tidak terpinggirkan oleh kaum pria. Banyak acara di sana-sini yang biasanya di selenggarakan oleh ibu-ibu pkk dan lembaga-lembaga pemberdayaan perempuan yang lainya untuk memperingati hari kebangkitan bagi kaum perempuan tersebut.
Kesetaraan gender dicetuskan seorang wanita yang begitu tegar dan tangguh dalam menghadapi tantangan jaman pada saat itu. Beliaulah Raden Ajeng Kartini, gagasan beliau untuk menjadikan wanita Indonesia selangkah lebih maju dan setara dengan pria cukup menakjubkan. Raden Ajeng (RA) Kartini memang telah tiada. Rohnya telah bersemayam di alam keabadian; menghadap Sang pencipta pada 17 September 1904 silam. Meski demikian, nama perempuan ningrat Jawa yang lahir di Jepara, 21 April 1879 ini akan terus dikenang sebagai sosok perempuan pejuang yang tak kenal menyerah berusaha “membuka mata” kaumnya dari ketertindasan dan keterbelakangan. Nilai-nilai kesetaraan gender dengan kaum adam menjadi mainstraim dan basis perjuangannya. Kartini tak segan-segan menggugat ketidakadilan di tengah kehidupan kultur Jawa yang sangat feodalistik. Derajat aristokrat dan darah kebangsawanan yang mengalir di dalam tubuhnya rela ia “korbankan” demi mengangkat martabat dan kehormatan kaumnya di tengah hegemoni kekuasaan kaum laki-laki.
Raden Ajeng Kartini adalah putri dari seorang bupati jepara pada saat itu yaitu Raden Mas Adipati Sastrodinigrat. Dan merupakan cucu dari seorang bupati Demak, yaitu Tjantronegoro. Pada waktu kelahiranya itu, daya berpikir kaum wanita tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya, kaum wanita tidak di beri kesempatan untuk belajar, membaca, menulis dan sebagainya atau bisa di katakan bahwa kaum wanita hanya mempunyai kewajiban tetapi tidak mempunyai hak sama sekali.Raden Ajeng Kartini yang telah tumbuh dewasa pada saat itu beliau tidak segan-segan turun ke bawah dan bergaul dengan masyarakat biasa. Meskipun beliau adalah termasuk dari golongan bangsawan yang mempunyai taraf kehidupan sosial yang lebih tinggi dan sangat berbeda dengan masyarakat pada umumnya.untuk mengembangkan ide dan cita-cita besarnya tersebut beliau mempunyai semboyan : “ kita harus membuat sejarah, kita mesti menentukan masa depan kita yang sesuai dengan keperluaan serta kebutuhan kita sebagai kaum wanita dan harus mendapat pendidikan yang cukup seperti halnya laki-laki”. Raden Ajeng kartini meningkatkan kecerdasan untuk bangsa indonesia dan kaum perempuanya itu dengan melalui sarana-sarana pendidikan dengan tidak membedakan antara golongan bengsawan dan rakyat biasa. beliau berhasil menampakkan kaum wanita di tempat yang layak dan mengangkat derajat wanita dari tempat gelap menuju tempat yang terang benderang. Sebagai buah pemikiran beliau yaitu karya beliau yang sangat terkenal yaitu tulisan beliau yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Dalam berbagai bidang kehidupan perempuan pun bisa menempati posisinya layaknya juga seperti hak seorang laki-laki sekarang ini. Ahli komputer, dokter, ekonom, sosiolog, politikus, menteri, dirjen, anggota Dpr, bahkan presiden pun perempuan berhak menjabatnya. Ini merupakan saah satu bukti bahwa perempuan indonesia sekarang ini sudah bisa menyetarakan hak-haknya dengan kaum laki-laki. Meskipun terkadang masih ada masalah-masalah seperti pengekploitasian perempuan, kasus KDRT yang di lakukan oleh pasagan hidupnya dll. Tetapi perempuan-perempuan indonesia sekarang ini sudah banyak berkarya dan berprestasi baik di dalam maupun di luar negeri seperti penghargaan yang di berikan oleh pemerintah kepada Sri Kumalaningsih yang merupakan guru besar Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Perempuan bergelar profesor ini merupakan tokoh perempuan di bidang pengembangan teknologi pangan, khususnya pangan tradisional. Dan Iravati M Sudiarso adalah pianis berprestasi di tingkat Internasional. Dia sangat mencintai dunia pendidikan dan menjadi pengajar di bidang seni musik. Sementara Trisutji Kamal seorang pianis dan komponis handal yang telah menciptakan lebih dari 200 karya komposisi untuk piano dan berprestasi hingga ke manca negara
serta dalam bidang olah raga Allida Alexandra Nurluthvia lebih dikenal sebagai Alexandra Asmasoebrata atau biasa dipanggil Andra (lahir di Jakarta, tanggal 23 Mei 1988) adalah satu-satunya pembalap perempuan Indonesia di kelas gokart maupun mobil formula. Prestasinya: 2002 1st champion National Kart Championship, 2005 1st champion National Kart Championship, 2005 13th World Championship Junior rotax max
, 2005 1st China Formula Campus Asian Division dan masih banyak lagi yang lainya.
Bagi para kaum wanita Indonesia hendaknya mempergunakan hasil perjuangan pemikiran beliau tersebut dengan tidak menyalahgunakanya. Serta selalu berusaha lebih baik dalam segala pekerjaan dan haruslah bersyukur karena mereka tinggal menikmati hasil dari perjuangan-perjuangan persamaan gender pada masa dahulu dan tidak usah susah payah berjuang mati-matian untuk menegakanya. Seorang kartini yang hanya bisa hidup di dunia ini 25 tahun tetapi karya-karya dan prestasi beliau sangatlah menakjubkana. Hendaknya sebagai suri tauladan yang bisa di jadikan penyemangat oleh kaum wanita dan mengambil hikmah dan pelajaran dari perjalanan hidup beliau tidak hanya ikut-ikutan merayakan hari kartini tetapi tidak mengambil sedikitpun pelajaran dari kisah perjuangan beliau. Apalagi para generasi-generasi muda yang sangat di nantikan karya-karyanya oleh bangsa indonesia ini.
.>>>>>>>>>>>>>special edition hari kartini.
Tag : ,

- Copyright © Hidup Adalah Pilihan - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -